NTTHits.com, Kupang - Komunitas Penyelam Perempuan melakukan aksi rehabilitasi ekosistem terumbu karang yang rusak akibat badai Seroja beberapa waktu lalu dengan tranplantasi 250 bibit coral, di wilayah pantai Namosain, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Aksi ini, dilakukan sebagai bentuk kepedulian komunitas penyelam kupang, untuk menyelamatkan dan menjaga ekosistem terumbu karang di laut, yang rusak akibat Badai Seroja beberapa waktu lalu,"kata salah satu tim Penyelam Perempuan Kupang, Nina Tiara, Rabu, 19 April 2023.
Baca Juga: Telkomsel Enterprise Bagi 250 Paket Sembako Pada Pengemudi Transportasi Online Gojek
Menurut dia, komunitas Penyelam Perempuan Kupang, tim snorkeling bersama pendamping yang merupakan penyelam profesional serta dibekali dengan alat yang memadai, melakukan transplantasi terumbu karang.
Bibit coral yang sehat diikat pada paku dengan bantuan kabel ties agar tidak lepas terbawa arus, Paku-paku tersebut ditancapkan pada permukaan karang yang gundul atau rusak akibat terjangan badai seroja, kurang lebih 250 bibit coral berhasil diikat pada lokasi tersebut dan proses transplantas bibit Coral memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.
Baca Juga: 221 Atlet Kempo Kota Kupang, Ikut kompetisi Antar Dojo Kategori Pelajar SD dan SMP
Pada titik- titik transplantasi, sebanyak empat penyelam perempuan berbekal kabel ties dan bibit Coral langsung membantu mengikatkan bibit coral pada paku yang ditancapkan oleh sebanyak 4 orang penyelam pendamping.
Aksi atau gerakan transplantasi terumbu karang bukan pertama kali dilakukan, namun kali ini kegiatan sengaja melibatkan para penyelam perempuan bertepatan dengan momen peringatan hari Kartini Tahun 2023, selain sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi laut, para perempuan ini juga ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian laut.
Baca Juga: 5.486 Orang Tercatat Mendaftar Jadi Anggota Polri di Polda NTT
"Kegiatan ini sebenarnya bukan pertama kali, namun sedikit berbeda karena hanya melibatkan para perempuan penyelam, bertepatan dalam momentum memperingati hari Kartini,"tambah Nina.
Pasca Badai Seroja terdapat banyak terumbu karang yang rusak, ada juga yang disebabkan oleh aktivitas oknum tak bertanggung jawab yang dapat merusak ekosistem di laut, seperti penggunaan bom hingga sampah yang hanyut ke laut.
Baca Juga: Polres Ende Amankan Terduga Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung
Melalui kegiatan atau aksi peduli seperti ini, semakin banyak orang mengerti pentingnya menjaga laut. Terumbu karang tidak saja berfungsi sebagai habitat hewan laut tapi juga penghasil oksigen yang penting bagi kelangsungan hidup makhluk di bumi ini.
Kegiatan menyelam bukan hanya sekedar ajang hobi semata, namun dapat membawa tujuan sosial. Masyarakat secara luas diimbau agar terus menjaga kelestarian alam di laut dengan tidak membuang sampah sembarangan, yang akhirnya bermuara di laut dan merusak kehidupan di dalamnya. sekaligus untuk tidak menggunakan metode penangkapan ikan yang bisa merusak habitat laut.
Artikel Terkait
5.486 Orang Tercatat Mendaftar Jadi Anggota Polri di Polda NTT
221 Atlet Kempo Kota Kupang, Ikut kompetisi Antar Dojo Kategori Pelajar SD dan SMP
Telkomsel Enterprise Bagi 250 Paket Sembako Pada Pengemudi Transportasi Online Gojek